Peringatan Hari Nusantara Ke-19, Sarana Penguat Wawasan Nusantara dan Kembangkan Potensi Daerah

Menjadikan Indonesia negara Maritim yang maju dan mandiri serta menjadikan poros Maritim dunia, Peringatan Hari Nusantara Nasional kembali digelar ke 19 di Pantai Gandoriah, Pariaman Sumatera Barat Sabtu (14/12). Tema Hari Nusantara Nasional tahun inibadalah Nusantaraku Berdaulat Indonesiaku Maju.
Berdasarkan amanat Presiden Republik Indonesia yang disampaikan oleh Menteri Koordinasi Perekonomian, Airlangga Sutarto peringatan ini bertujuan menggaungkan kembali semangat perjuangan para Bapak bangsa dan pahlawan kita dalam mewujudkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pertama kali dicetuskan dalam “Deklarasi Djoeanda” pada tanggal 13 Desember 1957.
“Peringatan Hari Nusantara merupakan sarana penguat Wawasan Nusantara dan sarana mengembangkan potensi daerah seperti menjadi destinasi pariwisata nasional maupun internasional. Kota Pariaman dipilih sebagai tuan rumah peringatan Hari Nusantara yang ke-19 yang dipusatkan di Pantai Gandoriah karena memiliki keindahan alam dan sejarah perjuangan bangsa,”kata Airlangga dihadapan masyarakat Pariaman dan sekitarnya dan para tamu undangan.

“Mari kita jadikan momentum Hari Nusantara Tahun 2019 ini sebagai langkah untuk mempertebal semangat kebhinekaan dan tetap melaksanakan pembangunan Nusantara dalam mengelola wilayah maritim, pesisir hingga perbatasan dan pulau-pulau terluar sebagai bagian dalam upaya menjaga kedaulatan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,”ajaknya.
Pada peringatan Hari Nusantara tahun ini, Presiden Jokowidodo minta agar laut ditempatkan sebagai sumber daya yang potensial dan menjadi perekat budaya maritim. “Stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur harus diwujudkan melalui peran aktif seluruh Negara di kawasan ini, termasuk Indonesia,”harapnya.

Pemerintah juga berkomitmen dalam mempercepat pemgembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional sebagai pusat pembangunan Maritim seperti pembangunan Bajo, Likupang Manado, Mandalika, Morotai. Ini merupakan program pemerintah meningkatkan daya saing, membuka lapangan kerja dan meningkatkan devisa.
“Dengan event ini mampu meningkatkan pendapatan wilayah dalam menciptakan destinasi wisata untuk menggaet wisatawan. Terutama wisatawan kelas dunia maupun domestik. Peringatan kali ini agar laut sebagai sumberdaya potensial sebagai perekat budaya maritim stabilitas dan keamanan di asia tenggara dan timur harus diwujudkan termasuk Indonesia,”pungkas Airlangga.
Hadir pada acara tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menekankan pada Amanat Presiden Jokowidodo akan ‘Masa depan kita adalah laut’. “Sejak periode pertama Presiden Jokowi menaruh perhatian khusus kepada nelayan. Pembangunan memperbaiki kawasan nelayan di Bengkulu, Beting, Pontianak, Tegal ini sebagai contoh dan akan diteruskan pada periode kedua ini. Kita ingin semua infrastruktur kawasan nelayan juga ekonominya kita tingkatkan. Kami kroyok dari berbagai aspek yaitu infrastruktur rumahnya, sanitasi, air bersihnya, sanitasinyaa, cooling station , dengan UKM, KKP untuk meningkatkan harkat nelayan kita. Ini untuk menghayati negara kita adalah negara kepulauan.  Nelayan menjadi juga penyumbang bagi negara kita yang sangat besar ini,”kata Basuki.
Sebagai tuan rumah, Pariaman yang memiliki sejarah dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pantai Gondariah terdapat Monumen Perjuangan yang diharapkan dapat selalu menggelorakan jiwa generasi penerus agar tidak kehilangan karakter dan jati diri sebagai bangsa maritim yang besar, sekaligus menambah daya tarik wisata di Kota Pariaman.
Walikota Pariaman Genius  Umar mengatakan event ini memberikan motivasi bagi kami membangun percepatan pembangunan di kota Pariaman yang lebih baik kedepan. Sejak akan diadakan event nasional ini kunjungan wisatawan mencapai 10 ribu perhari. “Mudah-mudahan dalam 7 hari event ini bisa mencapai lebih dari 50 ribu pengunjung,”harap Genius.
Lebih lanjut Genius mengatakan Pariaman memiliki potensi pantai yang indah serta kekayaan laut  dan sebagian menggantungkan hidupnya dari nelayan.  Dia juga berharap dari demografinya ini pemerintah bisa membangunkan dermaga untuk aktifitas bagi warganya. 
Di Sumatera Barat sendiri kunjungan wisatawan luar negeri mencapai 60 ribu dengan 8 juta turis domestik dengan pemikatnya yaitu pantai Pariaman yang indah.  Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit memaparkan di Sumatera Barat memiliki 19 kabupaten dan Kota. Dari semua itu ada 7 diantaranya berbatasan dengan laut. “Saat ini kota Pariaman giat membangun pariwisata. Semuanya ke tujuh ini memiliki petensi destinasi pariwisata yang belum maksimal. Adanya Kementerian PUPR yang sudah membangun dari infrastruktur tentu dapat meningkatkan perekonomian. Termasuk UKM kita yang dapat mendukung kita dalam Pariwisata di Sumatera Barat. Dengan adanya event ini harapan kami kedepan perekonomian di Sumatera Barat lebih meningkat lagi,”kata Nasrul Abit.
Pada rangkaian acara Hari Nusatara ini dihadirkan parade tabuh gendang 1001 penabuh dari berbagai pelajar serta aksi akrobatik sebanyak 28 penerjun Payung dari TNI AL. (*)