Demi memulihkan pariwisata tanah air dalam masa Pandemi Covid-19, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio usulkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun. Usulan tersebut ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Whisnutama memandang penting dana tersebut guna membagkitkan kembali perekonomian bagi sektor pariwisata Indonesia.
“Presiden meminta sehabis pandemik ini harus melakukan inovasi, perbaikan-perbaikan sehingga bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global. Kedua, isu utamanya adalah keselamatan dan kesehatan, maka protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama tadi. Mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasinya, di sisi hotelnya, di sisi restorannya, dan juga di area-area wisata yang kita miliki,” kata Wishnutama dalam keterangan tertulusnya, Rabu (9/9/2020).
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 akan membuka sebuah perubahan tentang tren pariwisata di dunia. Dimana isu health dan hygiene serta safety dan security akan menjadi pertimbangan utama bagi wisatawan.
Whisnutama terus menekankan menekankan pelaksanaan protokol kesehatan berbasis Clean, Health, Safety & Enviromental Sustainbility (CHSE) menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pemulihan pariwisata nasional.
“Kunci keberhasilan pariwisata agar dapat segera rebound adalah pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE dengan baik dan disiplin di tiap destinasi tujuan dan pelaku sektor pariwisata,” kata Menparekraf Wishnutama Kusubandio dalam keterangannya, Rabu (9/9/2020).
Tanpa pelaksanaan protokol kesehatan yang baik lanjut dia serta disiplin yang tinggi maka tidak mudah bagi sektor pariwisata Indonesia untuk dapat bangkit kembali. Pihaknya telah menerbitkan buku panduan khusus terkait protokol kesehatan berbasis Clean, Health, Safety & Enviromental Sustainbility (CHSE) bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air.
“Jadi kuncinya adalah pelaksanaan protokol kesehatan,” katanya.
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan penerapan protokol kesehatan, Kemenparekraf telah mengusulkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar Hibah Pariwisata ke daerah difokuskan untuk peningkatan kualitas pelaksanaan protokol kesehatan berbasis CHSE di destinasi pariwisata.
“Kemenparekraf sudah mengusulkan ke Kemenkeu agar Hibah Pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun ke daerah difokuskan untuk program penerapan protokol CHSE di berbagai destinasi pariwisata,”tutupnya.(*)