Kemenparekraf Boyong Pakar Periwisata dan Kesehatan Sosialisasikan CHSE Ke Masyarakat Belitung

Agar produktif ditengah pandemi Covid-19 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) boyong pakar kesehatan dalam sektor wisata ke Belitung. Aksi ini dalam rangka penerapan  Adaptasi Kebiasaan Baru atau protokol kesehatan Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental sustainability (CHSE)  ke masyarakat Belitung terhadap para pelaku ekonomi kreatif (parekraf) serta perwakilan masyarakat Belitung.

M. Hendri perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung mengatakan akan pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat ditengah pandemi saat ini. Hal ini juga sebagai bentuk sosialisasi kebijakan Kementerian Kesehatan RI.

“Kami terus menerus mensosialisasikan protokol kesehatan tanpa kenal lelah kepada masyarakat khususnya mereka yang berada di berbagai destinasi wisata pentingnya pelaksanaan protokol kesehatan yang paling dasar dahulu, seperti misalnya memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman,” katanya.

Masyarakat jika sudah terbiasa, lanjut dia akan lebih mudah untuk melaksananakan berbagai protokol lainnya yang lebih spesifik seperti etika batuk dan bersin hingga pemakaian masker yang baik dan benar serta cara melepas masker yang benar saat hendak makan dan lainnya. 

“Jika kita sudah bisa meberapkan kebiasaan baru ini setidaknya penyebaran pandemi ini bisa dicegah sedini mungkin. Dengan begitu kesehatan akan tetap terjaga dan masyarakat bisa melakukan apa yang selama ini dikerjakan,”katanya.

Sementara itu Pudin Saepudin dari STP Bandung  merupakan salah satu konseptor protokol kesehatan CHSE untuk bidang perhotelan menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan CHSE ini dalam bidang hospitality industry.

“Salah satu subsektor pariwisata yang mendapatkan sorotan dalam pelaksanaan protokol kesehatan CHSE ini tampaknya adalah hospitality industry. Wajar, karena hospitality industry memang dianggap yang terdepan dalam mewujudkan berbagai inovasi dalam penerapan protokol kesehatan dalam rangka menghentikan penyebaran Covid-19. Dan karena dampak pandemi yang dirasa sangatlah hebat, membuat berbagai pelaku industri hospitality menjadi sangat bersemangat menerapakan protokol kesehatan,” ujar pakar pariwisata ini.

Hanya saja, protokol kesehatan CHSE yang diatur ini lebih menekankan agar seluruh hospitality industry dapat menyeragamkan aksi penerapan protokolnya. Dan CHSE ini menjadi panduan bagi hospitality industry yang masih belum sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan ini,” tambah Pudin.

Miranti salah satu Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) mengakui bahwa dirinya merasa sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi protokol kesehatan CHSE yang diselenggarakan di kawasan Tanjung Binga, Belitung ini.

“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini, karena kami di pokdarwis adalah orang pertama yang berhadapan dengan wisatawan di destinasi wisata, jadi kami perlu dapat sosialisasi yang tepat terkait protokol kesehatan di masa pandemi seperti sekarang,” ujarnya.

Pada kegiatan tersebut turut hadir perwakilan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, pemilik homestay, perwakilan hotel serta masyarakat Belitung. Sosialisasi yang digelar di Ballroom Swiss Bell Resort itu juga tak luput menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan tersebit diprakarsai oleh Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)