Pemerintah membutuhkan peran media sebagai wadah untuk mensosialisasikan apa yang telah dikerjakan. Untuk itu diperlukan sinergi antara pemerintah dengan media massa yang harus terus dijalin. Hal tersebut dikemukakan oleh Ade Komarudin Plt Kepala Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Bekasi saat menggelar Media Gathering di Wisata Glamping Hejo Forres, Kabupaten Bandung, Kamis (15/12/202) malam.
“Pemerintah membutuhkan peran media sebagai wadah untuk mensosialisasikan apa yang telah dikerjakan kepada masyarakat dan pihak media. Diskominfosantik Kabupaten Bekasi terjadi perubahan momenklatur dan alih tupoksi dari bagian humas ke diskominfosantik salah satunya adalah tupoksi kemitraan media publik atau kerjasama media. Atas dasar Perubahan tersebut guna mendukung layanan hubungan komunikasi dan kemitraan media publik menjalin sinergitas dengan rekan-rekan media membangun kebersamaan dan silaturahmi,”ucapnya.
Sementara itu Pejabat Bupati Bekasi Dani Ramdan yang turut hadir menuturkan, media sifatnya penyebar luas informasi, pendidikan, edukasi, dan hiburan.
“Semuanya harus berjalan beriringan agar masyarakat mendapatkan layanan informasi yang baik dan benar. Saat ini peran pers yang sangat sentral posisinya dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat mencari informasi,” tuturnya.
Dia juga mengajak rekan-rekan insan pers untuk selalu meningkatkan kualitas pemberitaan sebelum di-sharing pihaknya mengimbau untuk disaring kembali isi informasinya.
“Saya mengajak rekan-rekan insan pers untuk selalu meningkatkan kualitas informasinya, sebelum di sharing ya disaring dulu, itu berlaku untuk semua selain untuk masyarakat terlebih media,” katanya.
Dani juga menerangkan, media juga mengemban visi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu pemberitaan memang perlu dikaji terlebih dahulu sebelum dipublish.
“Mulai dari pemberian judul, pemasangan foto sampai ke isi narasinya kira-kira mencerdaskan bangsa apa tidak, di era modern saat ini semuanya dicirikan dengan kopetensi, dan yang bisa menunjukan kopentensi kita itu ya uji kompetensi atau sertifikasi,” tutupnya.(*)